Labels

April 14, 2012

My Story : Classical Part 2

Well guys.. ini adalah sesi kedua dari topik pembicaraan mengenai novel-novel klasik koleksiku. Aku terus terang tidak sanggup apabila meresensi secara gamblang, jadi seperti yang terdahulu aku hanya akan memberikan sedikit cuplikan dan komentar dari sudut pandang 'sastrawan amatir' sepertiku. Semoga tidak mengecewakan :).

Jane Eyre, by. Charlotte Bronte

Ini adalah karya dari saudara penulis Wuthering Heights yakni Emily Bronte. Yah, meskipun saudara tidak berarti taste kesustraan mereka sama. Aku menilai Emily lebih berani dalam berfantasi, dia lebih terhibur untuk menghadirkan sesuatu yang tidak umum. Namun saudaranya si mbak Charlotte ini lebih menyuguhkan realitas. Begitulah sudut pandangku setelah menyimak dengan seksama masing-masing karya mereka.

Jane Eyre riwayatnya, seperti riwayatku sendiri. Aku tidak 'alay', sungguh apabila aku hidup di abad itu dan di negara yang sama, seperti itulah kehidupanku. Wataknya juga hampir sama denganku, namun rupanya saat dewasa Ms. Eyre berkembang menjadi sosok yang begitu baik, sedangkan aku masih stagnan pada taraf egoisme dan everything 'bout me and pikiran-pikiran yang berkecamuk dalam diriku sendiri. Aku sangat menghargai sebesar apa pendidikan dan agama mampu mengubah watak seorang Eyre yang terluka luar dalam. Dan tentu saja kedewasaannya saat masih kecil sangat mengagumkan. Namun hal itu memang sewajarnya bagi seseorang yang dituntut untuk memikirkan kehidupannya di pundaknya sendiri semenjak kecil.

Eyre adalah simbol wanita yang baik. Dia sederhana, seorang yang taat pada agama dan norma, pintar, namun juga kritis. Lalu entah mengapa orang-orang bertipe sebaik ini harus dihadapkan dengan sesosok seperti Mr. Rochester yang menyimpan segudang prahara kehidupan, laki-laki yang malang; yang kaya tapi tidak cukup kaya dan bertampang biasa saja dan tua (apabila dibandingkan dengan kemudaan dan energisitas Eyre). Namun rupanya lagi-lagi pepatah Jawa menunjukkan kebenarannya "Tresna jalaran saka kulina". Betapa watak yang buruk pun pada akhirnya menghadirkan cinta. Dan inilah yang membuatku merasa risih. Lagi-lagi mengapa wanita yang terkorbankan??. Bukan siapa-siapa yang 'mengorbankan' dirinya melainkan dirinya sendiri, takdir atau lebih tepat disebut kodrat.

Kembali ke kisah Eyre, lagi-lagi sebagian perasaan yang berkecamuk dalam hati Eyre sangat aku mengerti. Rasanya kisah ini menceritakan diriku sendiri di dunia lain. Andai aku polos, lugu, sederhana dan setelaten itu. Tapi keinginan dan ketulusan Eyre dapat aku rasakan seakan merasakan yang ada pada diriku sendiri. Pendapatnya kebanyakan aku setujui, apabila ditambah dengan sedikit prejudice sebagaimana yang dimiliki oleh Elizabeth Bennet (baca: Pride and Prejudice) maka lengkaplah aku dalam kehadiran sosok Jane Eyre.

Tapi tentu saja aku tidak mau takdir cinta sebagaimana yang dimiliki olehnya. Betapa menyakitkannya 'tertipu' oleh Mr. Rochester, dan betapa takdir selanjutnya yang membuatnya 'terusir' dari Thornfield adalah jenis takdir yang sangat tidak aku inginkan (No way!). Namun overall, kesetiaan Jane Eyre adalah yang terbaik dari semuanya (sebagaimana yang aku miliki. Ehem!). Dia masih mencintai Mr. Rochester yang telah menyakitinya, disaan kondisi laki-laki itu telah sangat tidak layak untuk 'digandrungi' - dia buta, cacat, dan semakin tua saja, Oh mann!!. red. Namun cinta tak mengenal waktu, penampilan maupun dendam. Cinta selalu mengerti, bijak dan memaafkan. (aseekkkk...)

Betapa gembiranya aku karena aku rupanya harus bertemu topik pembahasan mengenai kisah ini di salah satu mata kuliahku (kuliah jurusan politik bro!). Suatu topik pembahasan mengenai kolonialisme yang menghadirkan pemikiran seorang tokoh bernama Gayatri Spivak berbicara banyak mengenai novel ini sebagai novel yang sarat akan muatan kolonialisme (How can?). Can't wait to discuss it in the class.. :D

Semestinya aku berniat mengulas tentang Mansfield Park, namun karena aku telah merasa sedikit bosan (Hoahmmmm) dan mengingat postingan ini udah terlalu panjang, so dilanjut next season saja yahh...

AZA-AZA FIGHTING!