Labels

Maret 21, 2013

Jalan Taqwa



Ketika Ketaqwaan Menjadi Sebuah Permainan

Manusia telah menyalahgunakan ketaqwaannya terhadap Illahi. Manusia seluruhnya menyadari bahwa terdapat kekuatan yang agung yang menguasai seluruh apa yang ia ketahui ada dan bahkan yang belum ia ketahui keberadaannya. Manusia mengaku telah mengimaninya oleh sebab itu kemudian timbul perilaku yang bernama taqwa dalam diri mereka. Seperti apa taqwa tersebut?. Taqwa sekarang telah salah dipergunakan, taqwa tidak lagi memiliki makna seperti yang semestinya. Orang mempergunakan taqwa sebagaimana mereka mempergunakan pakaian mereka. Bukankah itu baik bahwa pakaian adalah sesuatu yang senantiasa dipakai?. Masalahnya sekarang adalah pakaian itu sendiri juga banyak sekali yang tidak selayaknya untuk dipakai. Begitu juga dengan taqwa manusia. Seringkali manusia memakai ketaqwaan yang tidak semestinya. Taqwa kemudian bermakna kondisional, dimana manusia bisa sesuka hati menentukan kapan dia taqwa dan kapan dia harus membangkang. Allah dengan segala keagunganNya tentu saja merasa dipermainkan. Manusia itu dia pikir dia siapa sehingga berani mensiasati Allah?. Sehingga jangan salahkan Allah apabila kemudian kau dihukum. Ujian yang dating padamu tidaklah serta merta merupakan ujian yang hanya bersifat mendidikmu, hal itu bisa berlaku sebagai hukuman. Kau mengentengkan Allah?, kau pikir kau bisa hidup tanpa bantuanNya?, Kau sudah merasa hebat?. Lalu Allah menunjukkan sedikit saja bagian dari kuasanya dan manusia akan mendekati batas kegilaannya, tentu mereka akan benar-benar gila apabila mereka tidak kembali kepada garis ketaqwaan yang seharusnya. 

Allah maha pengampun, namun jangan lupakan Allah Maha Mengetahui. Bahkan Allah mengetahui siapa saja yang benar-benar meminta ampunan dan siapa saja yang pasti akan mengulangi kesalahannya. Manusia hanyalah pendusta amatiran. Lalau dia pikir dia bisa mendustai Allah dengan taubat palsunya?. Apalagi yang bisa kau lakukan ketika kau menghadapi kesulitan yang benar-benar telah menemukan jalan buntu?. Kau mau lari kemana?. Ingatlah bahwa seakhir-akhirnya jalan kembali adalah kepada penciptamu yakni Allah Subhanallahu Wataala. Kau kembali lagi kepada Allah setelah sekian kali berkhianat, apakah kau yakin akan dapat maafNya?. Allah Maha Pengampun, Allah mengampuni permintaan ampunan yang benar-benar tulus. Lalu bagaimana cara untuk menunjukkan ketulusan tersebut?. Tunjukkan dengan cara memperlihatkan penyesalanmu setiap kali kau membuka matamu, ketika kau merasakan nikmat menghirup nafas dan ucapkan Istighfar setiap kali penyesalan itu kau rasakan. Insya Allah permintaanmu untuk dimaafkan akan dikabulkan. Dan berikrarlah, demi Allah, lebih kepada dirimu sendiri bahwa kau tidak akan mengulanginya lagi. Bertaubatlah karena sesungguhnya hukuman Allah itu nyata dan kau adalah makhluk yang tidak berdaya dalam menghadapi kemurkaannya……

0 komentar: