Labels

Juni 02, 2013

Sebuah Dongeng:Akhir Hidup Seekor Semut yang Apatis

Seekor semut merah hidup diantara gerombolan semut hitam, berupaya merubah perilakunya sebagaimana perilaku semut hitam, akan tetapi ia tidak pernah diterima sebagai mana semut hitam, sebab bagaimanapun warnanya tidak hitam. Semut merahpun berupaya menemukan koloni semut merah lainya, ia bertemu dengan sekawanan semut.

Ia berpikir bahwa ia sudah berada di tempat yang benar, bersama kawan-kawan sebangasanya, akan tetapi kemudian ia menyadari bahwa ia tidak pernah bisa benar-benar di terima, sebab ia sudah terlahir dan besar dengan sendirinya, dijauhkan dari kehidupan sosial, sehinga bagaiamanapun ia berjiwa anti sosial. Ia kemudian menemukan dunianya, rupanya di sudut selokan bersama selembar daun kering yang cukup menghiburnya sebab cukup asyik dibuat bermain terjun payung. semakin lama ia semakin merasa bahwa ia sama sekali tidak memiliki koloni. 

Ia berusaha membuka pertemanaan dengan semut biru, pink, coklat dan lain sebagainya, akan tetapi ia selalu akan berhenti pada anggapan bahwa; "aku rupanya tidak pernah menjadi teman yang menyenangkan bagi mereka, dan mereka sama seklai tidak pernah mengerti kau, mereka hanya menuduhku, dan aku selalu merepotkan". 

Siapapun yang dekat dengan si merah, akan berakhir kecewa, sebab sifatnya yang penyendiri dan memang hanya bisa dimengerti dirinya sendiri. Ia tidak pernah berupaya untuk berbaur dan berbagi pikiran dengan kawan semut lainnya. Akan seperti apa akhir cerita dari si semut merah?. Semut merah tidak akan pernah mengerti apapun kecuali menyenangkan diri sendiri, ia hanya akan mati apabila tanah yang digalinya cukup penuh untuk mengubur dirinya, bukan di dalam lubang, tapi dalam gundukan. Ia akan menghilang tanpa orang lain tahu, ia terperangkap dalam gundukan tanah tanpa semut lainnya tahu bahwa ia terkubur oleh apa yang ia sendiri gali dengan sendirinya. end.

0 komentar: