Labels

Maret 27, 2013

Moon's Lover

"saya memang sedikit kuno. maaf saja"

Inilah yang ingin saya katakan pada seseorang diseberang sana yang tiba-tiba saja menge-chat ku di suatu "tembok ratapan". Bukan siapa-siapa, hanya seorang teman lama yang karena tingkahku kemudian dia berfikir yang out of mean/ salah duga. Aku ga perlu menceritakannya panjang lebar tapi aku merasa ingin bercerita sedikit saja karena bagaimanapun juga hal ini membuatku sadar tentang orang macam apa aku ini.
..........................
"nitaa"
"yaa"
"minta no hp nya"
"buat apa?"
"di save nit"
"memang bisa berbunga?"
1,2,3, menit kemudian (jeda yang lumayan panjang)
"disimpan nit" (dia lupa kalau aku lumayan pinter bahasa Inggris)
"iya.."
"bisa berbunga kalau no kamu banyakk"
"memang bisa nambah saldo?" (akhir-akhir ini pikiranku memang hanya berputar pada saldo rekening)
"bisa.. kalau kamu kasih q pulsa tiap bulan"
"heee"
"mana nomornya nitt."
.................
(nita has just left the chat)
 
Saya memang agak kuno karena saya selalu gampang pede. Saya merasa permintaan nomor tanpa alasan bisa berarti sesuatu yang lain. Dan sesuatu itu sangat tidak saya sukai. Memang kenapa butuh nomerku?, apa dia sudah kehabisan akal pengen pasang nomor apa di togelnya?. Padahal belum lama ini aku ingin merubah image ku yang terlanjur 'cuek' bahkan 'sombong'. Aku pengen menjadi orang yang tergambar sebagai sosok baik hati yang ramah, tapi aku masih tidak bisa memaksakan diri, biarkan aku abadi sebagai sebagai seorang yang 'congkak' dari pada harus menerima sms "gi npapz?" di malamku yang khusyuk.

Ah! aku habis nonton dorama yang kereeen banget. Tentu saja doramanya KimuTaku-kun :). Judulnya "Moon's Lover"/ "Tsuki no koibito". Pemeran utama wanitanya cool banget, lebih cool dari pada Han Yoo Joo-nya Coffee Prince. Well, dia pinter banget, aku pengen kayak dia. Emotional Management-nya sungguh luar biasa, bijaksana, gak picik, dewasa, easy going. Over all dorama itu mengajariku bahwa dalam hidup ini kita tidak perlu untuk selalu menjadi pemeran utama, kamu gak akan bisa bahagia kalau kamu menuntut penuh dirimu untuk jadi center from the center. Dan, suatu proses itu manis, saat kamu sukses kamu biasanya tidak sempat merasakan hal-hal kecil disekitarmu. Kamu bahkan lupa bahwa senyummu manis :) (makasih). Jadi untuk apa kamu 'murung' dimasa proses ini? kamu memiliki meskipun tidak semua yang kau inginkan ada, setidaknya kamu memiliki dirimu sendiri, jati dirimu masih utuh, dan sukseslah tanpa meninggalkan jati diri itu..

Selain itu juga apakah aku memang seperti ini, maksudnya seberapa tipis perbedaan antara  konsisten dan keras kepala?. Aku mempelajari feminisme buakan karena apa, bukan karena aku mencari perhatian, atau karena aku ingin tampil beda. Aku hanya menyukainya karena aku baru tahu bahwa ada hal baru (dalam pikiranku) mengenai itu. Bahwa rupanya hal yang kita pikir baik-baik saja dan sudah semestinya begitu rupanya tidak demikian. Bahwa rupanya didunia ini banyak hal yang masih tercover, kita patut menelanjanginya agar kita tahu apa sebenarnya yang terjadi, dan agar dunia ini berkembang. Baru pertama kali aku memiliki sesuatu ketertarikan yang rasanya sudah serasa keluarga, kami berteman akrab, aku dan feminisme, kami memiliki moment tersendiri dalam hidup kami. Itu saja.

Dan bagaimana jadinya aku dengan feminisme ini?, entahlah. Tapi aku yakin pengharapan feminis tentang kesetaraan dan kontestasi yang diimpikan akan terwujud. Tapi aku sadar sekali bahwa ada beberapa hal yang gak akan pernah berubah. Bahwa perempuan akan senantiasa mengerti, bersabar dan menanti. Bukanlah salah kaum laki-laki yang membuat para perempuan dalam kondisi seperti itu, hanya saja Tuhan amat menyayangi perempuan sehingga Ia memberikan kelebihan itu. Salam hangat bagi seluruh perempuan di seluruh dunia, atau yang sedang tamasya di luar angkasa. Bersyukurlah karena Tuhan menganugerahimu kelembutan hati :).

Maret 21, 2013

Jalan Taqwa



Ketika Ketaqwaan Menjadi Sebuah Permainan

Manusia telah menyalahgunakan ketaqwaannya terhadap Illahi. Manusia seluruhnya menyadari bahwa terdapat kekuatan yang agung yang menguasai seluruh apa yang ia ketahui ada dan bahkan yang belum ia ketahui keberadaannya. Manusia mengaku telah mengimaninya oleh sebab itu kemudian timbul perilaku yang bernama taqwa dalam diri mereka. Seperti apa taqwa tersebut?. Taqwa sekarang telah salah dipergunakan, taqwa tidak lagi memiliki makna seperti yang semestinya. Orang mempergunakan taqwa sebagaimana mereka mempergunakan pakaian mereka. Bukankah itu baik bahwa pakaian adalah sesuatu yang senantiasa dipakai?. Masalahnya sekarang adalah pakaian itu sendiri juga banyak sekali yang tidak selayaknya untuk dipakai. Begitu juga dengan taqwa manusia. Seringkali manusia memakai ketaqwaan yang tidak semestinya. Taqwa kemudian bermakna kondisional, dimana manusia bisa sesuka hati menentukan kapan dia taqwa dan kapan dia harus membangkang. Allah dengan segala keagunganNya tentu saja merasa dipermainkan. Manusia itu dia pikir dia siapa sehingga berani mensiasati Allah?. Sehingga jangan salahkan Allah apabila kemudian kau dihukum. Ujian yang dating padamu tidaklah serta merta merupakan ujian yang hanya bersifat mendidikmu, hal itu bisa berlaku sebagai hukuman. Kau mengentengkan Allah?, kau pikir kau bisa hidup tanpa bantuanNya?, Kau sudah merasa hebat?. Lalu Allah menunjukkan sedikit saja bagian dari kuasanya dan manusia akan mendekati batas kegilaannya, tentu mereka akan benar-benar gila apabila mereka tidak kembali kepada garis ketaqwaan yang seharusnya. 

Allah maha pengampun, namun jangan lupakan Allah Maha Mengetahui. Bahkan Allah mengetahui siapa saja yang benar-benar meminta ampunan dan siapa saja yang pasti akan mengulangi kesalahannya. Manusia hanyalah pendusta amatiran. Lalau dia pikir dia bisa mendustai Allah dengan taubat palsunya?. Apalagi yang bisa kau lakukan ketika kau menghadapi kesulitan yang benar-benar telah menemukan jalan buntu?. Kau mau lari kemana?. Ingatlah bahwa seakhir-akhirnya jalan kembali adalah kepada penciptamu yakni Allah Subhanallahu Wataala. Kau kembali lagi kepada Allah setelah sekian kali berkhianat, apakah kau yakin akan dapat maafNya?. Allah Maha Pengampun, Allah mengampuni permintaan ampunan yang benar-benar tulus. Lalu bagaimana cara untuk menunjukkan ketulusan tersebut?. Tunjukkan dengan cara memperlihatkan penyesalanmu setiap kali kau membuka matamu, ketika kau merasakan nikmat menghirup nafas dan ucapkan Istighfar setiap kali penyesalan itu kau rasakan. Insya Allah permintaanmu untuk dimaafkan akan dikabulkan. Dan berikrarlah, demi Allah, lebih kepada dirimu sendiri bahwa kau tidak akan mengulanginya lagi. Bertaubatlah karena sesungguhnya hukuman Allah itu nyata dan kau adalah makhluk yang tidak berdaya dalam menghadapi kemurkaannya……

Maret 16, 2013

Life is so truee..

Pagi ini sabtu yang membahana dengan segenap kemalasan, teman setiaku. Saya ingat dulu saya bukan pemalas karena saya dituntut untuk menjadi yang terbaik dalam beberapa kurun waktu. Ketika saya terbebas dari tuntutan itu, saya berkata pada diri saya sendiri, "kau boleh mencoba bermalas-malasan, tapi jangan lama-lama". Tapi hukum kehidupan ini sudah terlanjur mengatakan bahwa sesuatu hal yang dilarang akan cenderung diulang. Yaa.. dan aku kemudian menjalani pola hidup malas selama sepuluh tahun terakhir ini. Aku belum pernah mengenal tipe orang moody yang melebihi derajat ke-moody-anku. Aku tidak akan menyapa orang apabila aku tidak mood, aku tidak akan pergi kemanapun meskipun itu wajib apabila aku tidak dalam mood untuk pergi. Dan sekarang aku lagi gak mood untuk meneruskan tulisan ini. Jadi apa donk? kita berhenti saja disini :)

Dalam perjalanan hidupku ada yang bilang bahwa kita patut memasang target tertentu yang ingin kita capai dalam hidup ini apabila ingin hidupmu teratur. Ide yang bagus!. Jadi saya menurutinya. Hal pertama yang saya buat adalah catatan hutang. And then yang terjadi adalah, mood ku jadi berubah tambah buruuuk. Karena apa? aku menemukan fakta bahwa rupanya mereka hampir mendekati mustahil untuk diselesaikan :P. Lalu saya mencoba nge-list daftar keinginan dalam hidup dan rundown kehidupanku. Lamaaaaaaaa saya mengaturnya sampai-sampai saya kepikiran bahwa tidakkah saya sedang melangkahi wewenang Tuhan?. Hahaha.. memang sih tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa dosa besar menuliskan target hidup, masalahnya saya adalah tipe orang yang tidak ingin meninggalkan pekerjaan setengah-setengah. Maksudnya, kalau saya membuat rundown kehidupan, berarti saya juga harus membuat jadwal kematian (=.="). Saya tidak yakin bahwa saya ingin berada di dunia ini terlalu lama, tapi saya memang butuh waktu banyak untuk menebus dosa-dosa saya agar saya tidak perlu direbus di api neraka nantinya. Apakah saya bisa request tahun kematian saya kepada Tuhan?. BODOH!

Satu lagi yang cukup menguras waktu saya dalam membuat rundown ini. Adalah kapan saya akan menikah?. Salah, bukan kapan, tapi apakah saya akan menikah???. Saya bukanlah seorang feminis radikal, tapi saya merasa bahwa pernikahan itu sama jauhnya dengan kapan saya akan sembuh dari trauma buah rambutan. Saya senantiasa berdoa, ubahlah saya Ya Allah, jadikan saya wanita normal yang galau mengenai pernikahan every minutes in my life like everybody else. Saya tahu karma memang akan datang, sebagaimana yang kakak saya katakan bahwa dosamu dibayar kontan saat kau hidup, di akhirat itu masalah bunganya ajah :D. Saya selama ini senantiasa menyeringai dan tertawa di dalam hati apabila melihat teman-teman/ kakak-kakak yang galau pengen nikah. Saya berfikir bahwa mereka kurang kerjaan, dan konyol sekali. Dan saya takut Tuhan akan menghukum saya dengan menjadikan saya perawan seumur hidup T.T. Ampuni saya Tuhaaaaaaaaaaaaann.

Tapi saya ingin punya anak di usia muda. Saya tidak ingin (belum) menikah tapi saya ingin punya anak. Saya ingin menjadikannya teman hidup saya, kereen sekali. Seorang anak yang pintar dan tampan kayak Baek Seung Joo ;) atau yang mama boy kayak di dorama 'Risou No Musuko'. Jadi saya pengen jadi mama di usia 25, tapi saya belum menerima konsep pernikahan. Saya ingin jadi the great mama. Seorang wonderwoman kebanggaan yang mengajak anaknya keliling dunia sehingga dia fasih berbicara banyak bahasa. Lalu dia harus pandai matematika, fisika, kimia, pokoknya segala macam hal yang saya tidak bisa dia harus bisa. Dia harus pintar nyanyi dan baca Al-Qur'an, balance kaaann. Tidak malas bangun pagi untuk shalat subuh dan ikhlas harus membaca al-ma'surat dan mendengarkan taujih pagi :D. Apalagi yaa?, eh tidak berwajah boros, awet muda. Dia juga harus gak gaptek, bahkan jadi hacker kayak Daisy, pintar renang, suaranya bagus pintar ngeband kayak Jung Yong Hwa dannn saya merasa akan menghancurkan hidup seorang anak manusia dengan sederet keinginan saya. Jadi intinya, biarlah dia jadi dirinya sendiri. Seperti saya begini adanya, saya tidak ingin orang lain banyak menuntut saya karena saya juga menerima mereka apa adanya. Saya begini dan ini bukan penyakit, inilah diri saya.

 Saya berhenti menuliskan rencana hidup saya saat saya menyadari pengalaman hidup saya selama ini. Bahwa apapun yang tertulis dalam hidup saya pasti tidak tercapai T.T. Jadi tema kehidupan saya adalah unpredictable, kalau begitu lebih baiknya saya menuliskan hal-hal yang tidak saya inginkan. Biar mereka tidak pernah terjadi. Apa itu??, saya tidak ingin mati dalam keadaan mengenaskan seperti tikus dijalanan surabaya yang seluruh organ tubuhnya keluar karena terlindas transportasi. Saya tidak ingin ibu saya pergi seperti cara bapak saya pergi, saya tidak ingin saat lulus kuliah saya linglung mau kemana dan menjadi pengangguran karena saya menjadi sorotan seluruh warga kampung saya :((. Saya tidak ingin hal-hal traumatis dalam hidup saya membawa dampak yang mengerikan bagi masa depan saya, cukuplah saya menyesalinya selama ini, jangan tambah saya hukuman yang lebih berat dari ini. Akhir kata saya sampai pada kesimpulan bahwa; benarkah hidup ini bisa sesuai dengan request kita?...............